Kamis, 18 Desember 2014

#OPERA

OMG...

3 hari berturut – turut Pinky ngeliat beberapa kejadian yang menegangkan. 3 pasang kekasih berantem didepan mata Pinky. Mereka pikir Pinky wasit kali yaah??
Pinky takut banget. Malah salah satunya itu pasangan suami istri. Kok ya mereka gk malu berantem di tempat umum. Walaupun pas itu lagi sepi, Cuma ada Pinky. Dan mereka.

Pinky mau cerita mulai dari yang pasangan suami – istri.

Mereka dateng ke warnet berdua. Kelihatan mesraa sekali. Kata si istri, suaminya itu lagi ngidam wayang golek, jadi ke warnet untuk minta tolong di download.in video wayang golek. Aku tersenyum mengiyakan. Aku mulai men-download. Karena sudah hampir maghrib, si suami bilang pada istrinya agar dia pulang dulu aja. Nanti kalo downloadnya sudah selesai, ia akan telepon biar di jemput. Si istri setuju dan pamit pada suaminya.

Beberapa lama kemudian, karena koneksinya lagi lambat keseluruhan, otomatis downloadnya belum selesai. Si istri tiba – tiba saja datang dan marah – marah pada suaminya. Aku terhenyak sejenak. Si istri yang tadi begitu mesra, kini ia ngomel tanpa henti, hingga suaminya tak mendapat kesempatan untuk angkat bicara. Si suami hanya memperhatikan dan mendengarkan ocehan istrinya.

Saat itu Aku tak tau apa yang si istri bicarakan karena saking cepatnya omelan tanpa jeda dan jantungku serasa bertedak lebih cepat pula. Aku takut, dan sangat takut.

Untung saja, mungkin terpancing oleh mencekamnya suasana, loading downloadnya jadi cepat. Dan segara selesai. Tapi si istri tadi masih saja mengoceh, aku yang ingin memberitahu bahwa downloadnya sudah selesai jadi terdiam, menunggu jeda suara wanita yang sedang murka itu.

Nah, saat ada celah, Aku langsung bicara, “mba.. ini udah selesai.” Dengan mimikku yang mungkin terbawa tegang.
Seketika sunyi. Tatapan si istri pada suaminya masih menunjukkan kemarahan. Namun segera berpaling padaku. Menayakan berapa biayanya, dan aku memberikan memori miliknya yang sudah terisi video wayang golek.

Kemudian pasangan muda suami istri itu pergi.
Aku menghela nafas dalam – dalam.

Sekarang, kisah berikutnya.

Sore hari, setelah Ashar. Seorang anak perempuan, masih dengan  seragam SMP-nya. Ia datang bersama adik perempuannya. Keduanya terlihat kusut. Dari penampilannya, bisa jadi mereka adalah contoh anak – anak yang kurang mendapat perhatian dari orang tuanya. Sejak awal, di depan pintu warnet  Si bocah SMP itu tak berani melihat mataku. 
Ahh  mungkin gerogi diliatin sama bidadari di warnet” (Aisshh... PD-nya kumat nih J )

Kakak – beradik itu masuk ke box nomor 9.

Dan perhatianku kembali ke drama korea yang sedang ku tonton. ahihi.. 

Se-jam telah berlalu.  Seorang laki-laki mengenakan kaos berwana hitam dan celana seragam SMP. Langsung masuk dan melihat  box – box di warnet. Ku pikir ia akan main. Namun ternyata tidak. Tiba di box bernomor 9, si yang kemungkinan bocah SMP juga, memarahi si Cewe. Si Cewe keluar dari box, ia memegangi tangan si cowo. Ughh.. dalam hatiku mencemooh.

“ihh ke_senengan atuh si cowo, dipegangin tangannya gitu.”

Tapi ternyata itu belum seberapa. Si Cewe yang terlihat meminta – minta maaf itu, mulai berlutut sambil terus tidak melepaskan tangan Si Cowo. Mereka terlibat adu mulut. Si Cowo terus saja seolah berusaha melepaskan tangannnya dari Si Cewe yang matanya sudah mulai berkaca – kaca.

Aku bengong melihat kejadian itu. Saat itu, dipikiranku terlintas. 

“Ngapain Si Cewe sampe segitunya? Dimana harga dirinya? Si Cowo kesitu untuk marah – marah. Modus banget. Biar dipegangin tangannya kaalii... Pura – pura nya aja berusaha ngelepasin, padahal sii kali hatinya nge-tawa-in dan kesenengan. Si Cowo, dia pikir itu dimana?? Bentak – bentak lagi. Kok Si Cewe ya ngga sadar dia udah di kasarin. Malah berlutut segaalaa... Huuhh... jadi Pinky yang geregetan.”
K!!
Saat itu, Aku benar – benar tak tahu apa yang harus Aku lakukan, jadi Aku hanya diam dan  mengomentari pertengkaran mereka dalam hati. Kkkkkkk...
J

Lalu selanjutnya....
Selasa pagi, Dua gadis SMA datang ke Warnet. Keduanya ramah padaku, setahuku mereka berdua itu teman adikku. Aku membalas senyum mereka. Yang satu mengenakan seragam identitas sekolah, dan yang satu mengenakan seragam olahraga.

Mungkin ini hari bebas setelah ulangan semester, jadi mereka kesini di jam segini.”, pikirku.

Si cewe yang pakai seragam identitas langsung mengambil tempat di depan. Di bagian depan, tidak ada box – nya. Terbuka. Tapi koneksinya lumayan, ngga lola.

Sedangkan yang berseragam Olahraga, langsung melihat – lihat ke box yang kosong. Dan ternyata........... Dia ke box nomor 8, alias pojok. Disana kan ada oorangnyaaa????? Tapi  mungkin ia memang sudah janjian dengan Si Cowo dalam box. Hufft... Si Cowo itu teman SD-ku sendirii. Aku tak habis pikir, kenapa sii pasangan yang datang kesitu pilihnya di pojok?? Ada apa di pojok???
(‘.’).

Itu bukan urusanku siiih, jadi Aku tidak memperhatikan mereka lagi.

Tapiiii...
Beberapa saat kemudian, Datang dua bocah laki – laki (dari seragamnya terlihat bahwa mereka itu siswa SMK)

Ketika masuk, mereka hanya menemukan si Cewe berseragam identitas. Mereka mananyakan dimana temannya (yang mengenakan pakainan OR mungkin maksud mereka). 
Tapi si Cewe yang ditanya itu menjawab ia pergi ke warnet sendiri. Si kedua cowo itu tak percaya, karena motornya ada di depan warnet. (wkwkwkwkwk saat itu aku tertawa geli dalam hati.) 
Akhirnya, dengan berbagai alasan, kedua laki-laki itu pergi dengan menyimpan kemarahan. 

Dan lagi, entah bagaimana, si cewe dengan seragam warna putihnya itu langsung saja berlari kecil dan memberitahu pada temannya yang masih di box pojok. Ia bicara sangat cepat melaporkan hal yang baru terjadi. Dan... “OoppsS” Sepertinya dia lupa bahwa temannya sedang bersama dengan pacar satunya lagi.

Si Cowo di dalam box, teman SD-ku itu, langsung bertanya – tanya pada pacarnya tentang siapa laki – laki yang tadi mencarinya, benarkah pacarnya juga?. Tapi si pacar mengelak dan mengatakan bahwa tadi itu musuhnya. Ia menjelaskan sambil memohon agar si temanku itu mau percaya. Teman SD-ku keluar dari box – nya, dan mulai marah – marah. Si Cewe menyusul dan memasang wajah memelas.

 “Yah Ampuuuunn apa lagi iniii????” ucap pikiranku.

Mereka berdebat. Dan si cewe yang baru saja keceplosan itu tak bisa berkata apapun, ia diam, bahkan mungkin sedikit ketakutan melihat pertengkaran antara temannya dan si cowo.
Beberapa menit pertengkaran itu berlangsung, hingga akhirnya Si Cewe kembali ke box – nya. Meninggalkan pacarnya yang masih terlihat murka. Beberapa saat si cowo berdiri di depan pintu warnet. Akhirnya ia kembali jug ake box pojok itu.

D a n   a j a i b – nya.
Kini si cowo yang seolah bersalah. Si Cowo minta maaf, dan Si Cewe terlihat kesal dan diam saja. Si Cowo terlihat kalut melihat kekasihnya bersikap demikian. Ia terus membujuknya. Hingga akhirnya selesailah pertengkaran mereka. Si Cowo pulang lebih dulu, karena Si cewe masih menunggu temannya.

Saat kejadian itu, Aku pun bengong lagi. Apa yang baru saja terjadi??? Si Cewe selingkuh?? Punya 2 pacar?? Si cowo marah. Si cewe kesal. Si Cowo minta maaf. Aku menepuk – nepuk dahiku. Apa Aku baru sedang bermimpi??? Atau sedang menyaksikan sinetron FTV??? Atau Apa????

@#$@%$^&&*^&$%^^*((*(&&^&

Otakku rasa – rasanya tak berfungsi dengan baik.
3 Pasangan, bertengkar dihadapanku dalam 3 hari berturut - turut. Dengan permasalahan yang berbeda.  Ketika pasangan yang bertengkar pergi, Aku menjadi linglung. Apakah aku berada ditengah panggung teater?? Ahh Tidak.

Berarti Aku menyaksikan OPERA yang asliii... ???tanpa ada latihan akting???

Benarkah????

Jadi pertengkaran dan kasus  yang seperti itu memang ada??? Bukan hanya di sinetron???

Aku berpikir, “Akan ada lagi kah besok?? OPERA yang seperti itu???”

#OPERA warung internet.
K J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar