Mataku terasa sangat berat. Tapi rutinitas hari ini harus segera
dimulai. Apalagi di jadwal hari ini Aku harus mengambil raport adikku. SMP dan
SMK.
Aku bersiap.
Pukul 07.30 Aku berangkat.
Pukul 08.00 Aku tiba di SMP. Dan ternyata, sama sekali belum dimulai.
Aku menunggu. Dan, hingga pukul 08.45 baru lah acara pembagian raport kelas
adikku dimulai.
Seperti biasa, wali kelas menyampaikan pengumuman dahulu.
Panjaaang, kali tinggi, juga lebar.
Belum lagi, nomor absen Adikku terakhir. Sudah Jam 9 tepat.
Seharusnya Aku sudah berada di SMK. Dan ini Aku belum dapat raport di SMP.
ARRRggghhhh....
Pikiranku kacau.
Bagaimana jika sesampainya Aku di SMK, disana sudah sepi, sudah
tak ada wali murid yangmengambil raport?????. O betapa malunya Aku nanti,
pikirku.
Tapi Aku berpikir ulang,
Ah palingan juga jam segini orang tua siswa baru berangkat dari
rumah.
Dan terus saja pikiranku itu bertengkar tak selesai – selesai.
Pukul 9 lewat sedikit, Aku dapat raportnya, dan segera melesat
menunggu Angkutan Umum. Untung saja, nge-tem nya tidak terlalu lama. Pukul 10
kurang, Aku tiba di SMK, bertemu dengan temanku. Miss Rani, ia akan mengambil ijazahnya. Kami
pun pergi bersama ke kantor.
Dan Aku bersyukur, saat Aku tiba, disana masih banyak wali murid
yang menunggu giliran dipanggil.
Setelah mendapat raport, Aku menemui Miss Rani lagi. Sudah
kira-kira setengah tahun tidak bertemu. Tentu saja ketika bertemu rasanya
senang sekali. Dan menyayangkan jika langsung pulang. Maka kami putuskan untuk
mengunjungi beberapa teman dekat situ.
Hal tak teduga hari itu adalah, Aku bisa bertemu dengan guru2
favoritku, teman-teman, dan KAMU.
Saat itu Aku mengenakan jeans, jas hitam dengan kerah motif batik, jilbab abu –
abu, dan pantofel hitam.
Aku tau Kau tak suka melihat wanita dengan celana panjang. Tapi
Aku bukan wanita yang dengan mudah menurut ‘kata’ orang lain. Menurutku, selama
celana panjang itu tidak ketat, No Problem.
Aku sudah biasa dengan penampilan yang seperti itu.
Dan bukannya Aku tak bisa pakai rok. Sesekali Aku suka memakai
rok. Tapi tidak dalam situasi pergi jauh
seperti ini. Kurasa terlalu ribet.
Jangan tersinggung!!!!! Ini adalah Aku. Aku yang sesungguhnya.
Berpakaian dengan model mahasiswa
,karyawan perbankan, atau guru adalah kesuakaanku.
Saat Miss Rani mengajakku ke rumahmu, Aku senang, tapi Aku
takut. Aku tahu kau pasti takkan suka dengan
penampilanku yang seperti itu.
Ditambah, pertemanan kita sedang tak akrab. Apa jadinya jika nanti Aku bertemu denganmu,
pikirku.
Sesampainya dirumahmu, Aku senang dan takut.
Tapi yaah kuhadapi saja. Terserah apa yang akan terjadi nanti.
Aku tak tahu apakah pertemuan kali itu yang terakhir atau
bukan.
Sebenarnya banyak hal yang ingin Aku katakan padamu.
Cerita yang sejak lama ingin Aku ceritakan.
Tapi saat itu yang Aku rasakan hanya takut. Pertemuan itu Aku
rasakan sangat mencekam.
Apalagi kau sama sekali tidak tersenyum padaku. Aku kesal. Dan Aku
yakin saat itu sikapku sangat ‘salah tingkah’.
Itu Karena aKu tak tau apa yang harus Aku lakukan.
Sepulang dari rumahmu, kukatakan sejurnya, Aku tak sengaja sms
padamu.
Itu reflek kebiasaanku. Melapor sudah dapat bis, dan mengucapkan terima kasih
atas waktunya.
Sungguh itu hanya reflek, anggaplah Aku tak pernah sms seperti
itu.
Tapi yang membuatku sakit adalah, Kau hanya menjawab,
“sama2.”
O Hancur
berkeping-keping.
Tiba di rumah, Aku masih tak bisa melupakan isi pesanmu itu.
Aku benar – benar marah, kesal, dan ingin menelan apa saja yang
ada di depanku. Tapi untungnya tak bisa.
Sejam berikutnya, Aku tersadar.
Buat apa Aku merasa kesal.
Sudahlah Pinky, dia itu hanya manusia biasa.
Tak usah kau pikirkan begitu.
Tapi, sudut hatiku lainnya, berkata,
Mungkin karena tulisan ku di blog kala itu, ia masih teringat
dan sakit hati??? Dan mencoba membalasku??? Oh teganyaaa...
Ah tidak, Mungkin saja ia hanya ingin menetralisir hatinya, bersikap
normal kembali, kembali ke dirinya sebelum ia dekat denganku. Sebelum ia
mengenalku. Yaah mungkin saja.
Ah sudahlah untuk apa dipikirkan.
Aku juga bisa bersikap begitu.
Mulai sekarang Aku akan diam saja.
Mulai saat ini, Aku tak akan muncul dihadapanmu.
Lewat media sosial,
ataupun secara langsung.
Lihat saja, apa yang akan terjadi padamu nanti. Ketika tak ada
Aku yang mengganggu.
Akan baik – baik sajakah dirimu?? Atau sebaliknya.
Let See !
#Fighting