OMG...
3 hari berturut – turut Pinky ngeliat
beberapa kejadian yang menegangkan. 3 pasang kekasih berantem didepan
mata Pinky. Mereka pikir Pinky wasit kali yaah??
Pinky takut banget. Malah salah satunya itu
pasangan suami istri. Kok ya mereka gk malu berantem di tempat umum. Walaupun pas
itu lagi sepi, Cuma ada Pinky. Dan mereka.
Pinky mau cerita mulai dari yang pasangan
suami – istri.
Mereka
dateng ke warnet berdua. Kelihatan mesraa sekali. Kata si istri, suaminya itu
lagi ngidam wayang golek, jadi ke warnet untuk minta tolong di download.in
video wayang golek. Aku tersenyum mengiyakan. Aku mulai men-download. Karena
sudah hampir maghrib, si suami bilang pada istrinya agar dia pulang dulu aja.
Nanti kalo downloadnya sudah selesai, ia akan telepon biar di jemput. Si istri
setuju dan pamit pada suaminya.
Beberapa lama kemudian, karena koneksinya
lagi lambat keseluruhan, otomatis downloadnya belum selesai. Si istri tiba –
tiba saja datang dan marah – marah pada suaminya. Aku terhenyak sejenak. Si
istri yang tadi begitu mesra, kini ia ngomel tanpa henti, hingga suaminya tak
mendapat kesempatan untuk angkat bicara. Si suami hanya memperhatikan dan
mendengarkan ocehan istrinya.
Saat itu Aku tak tau apa yang si istri
bicarakan karena saking cepatnya omelan tanpa jeda dan jantungku serasa
bertedak lebih cepat pula. Aku takut, dan sangat takut.
Untung saja, mungkin terpancing oleh
mencekamnya suasana, loading downloadnya jadi cepat. Dan segara selesai. Tapi
si istri tadi masih saja mengoceh, aku yang ingin memberitahu bahwa downloadnya
sudah selesai jadi terdiam, menunggu jeda suara wanita yang sedang murka itu.
Nah, saat ada celah, Aku langsung bicara,
“mba.. ini udah selesai.” Dengan mimikku yang mungkin terbawa tegang.
Seketika sunyi. Tatapan si istri pada suaminya
masih menunjukkan kemarahan. Namun segera berpaling padaku. Menayakan berapa
biayanya, dan aku memberikan memori miliknya yang sudah terisi video wayang
golek.
Kemudian pasangan muda suami istri itu pergi.
Aku menghela nafas dalam – dalam.
Sekarang,
kisah berikutnya.
Sore hari,
setelah Ashar. Seorang anak perempuan, masih dengan seragam SMP-nya. Ia datang bersama adik
perempuannya. Keduanya terlihat kusut. Dari penampilannya, bisa jadi mereka
adalah contoh anak – anak yang kurang mendapat perhatian dari orang tuanya.
Sejak awal, di depan pintu warnet Si
bocah SMP itu tak berani melihat mataku.
“Ahh mungkin gerogi diliatin sama bidadari di
warnet” (Aisshh... PD-nya kumat nih J
)
Kakak – beradik itu masuk ke box nomor 9.
Dan perhatianku kembali ke drama korea yang
sedang ku tonton. ahihi..
Se-jam
telah berlalu.
Seorang laki-laki mengenakan kaos berwana hitam dan celana seragam SMP.
Langsung masuk dan melihat box – box di
warnet. Ku pikir ia akan main. Namun ternyata tidak. Tiba di box bernomor 9, si
yang kemungkinan bocah SMP juga, memarahi si Cewe. Si Cewe keluar dari box, ia
memegangi tangan si cowo. Ughh.. dalam hatiku mencemooh.
“ihh
ke_senengan atuh si cowo, dipegangin tangannya gitu.”
Tapi ternyata itu belum seberapa. Si Cewe
yang terlihat meminta – minta maaf itu, mulai berlutut sambil terus tidak
melepaskan tangan Si Cowo. Mereka terlibat adu mulut. Si Cowo terus saja seolah
berusaha melepaskan tangannnya dari Si Cewe yang matanya sudah mulai berkaca –
kaca.
Aku bengong melihat kejadian itu. Saat itu,
dipikiranku terlintas.
“Ngapain Si Cewe
sampe segitunya? Dimana harga dirinya? Si Cowo kesitu untuk marah – marah.
Modus banget. Biar dipegangin tangannya kaalii... Pura – pura nya aja berusaha
ngelepasin, padahal sii kali hatinya nge-tawa-in dan kesenengan. Si Cowo, dia pikir itu dimana?? Bentak
– bentak lagi. Kok Si Cewe ya ngga sadar dia udah di kasarin. Malah berlutut
segaalaa... Huuhh... jadi Pinky yang geregetan.”
K!!
Saat itu, Aku benar – benar tak tahu apa yang
harus Aku lakukan, jadi Aku hanya diam dan
mengomentari pertengkaran mereka dalam hati. Kkkkkkk...
J
Lalu selanjutnya....
Selasa pagi, Dua gadis SMA datang ke Warnet.
Keduanya ramah padaku, setahuku mereka berdua itu teman adikku. Aku membalas
senyum mereka. Yang satu mengenakan seragam identitas sekolah, dan yang satu
mengenakan seragam olahraga.
“Mungkin
ini hari bebas setelah ulangan semester, jadi mereka kesini di jam segini.”,
pikirku.
Si cewe yang pakai seragam identitas langsung
mengambil tempat di depan. Di bagian depan, tidak ada box – nya. Terbuka. Tapi
koneksinya lumayan, ngga lola.
Sedangkan yang berseragam Olahraga, langsung
melihat – lihat ke box yang kosong. Dan ternyata........... Dia ke box nomor 8,
alias pojok. Disana kan ada oorangnyaaa????? Tapi mungkin ia memang sudah janjian dengan Si Cowo
dalam box. Hufft... Si Cowo itu teman SD-ku sendirii. Aku tak habis pikir,
kenapa sii pasangan yang datang kesitu pilihnya di pojok?? Ada apa di pojok???
(‘.’).
Itu bukan urusanku siiih, jadi Aku tidak
memperhatikan mereka lagi.
Tapiiii...
Beberapa saat kemudian, Datang dua bocah laki
– laki (dari seragamnya terlihat bahwa mereka itu siswa SMK)
Ketika masuk, mereka hanya menemukan si Cewe
berseragam identitas. Mereka mananyakan dimana temannya (yang mengenakan
pakainan OR mungkin maksud mereka).
Tapi si Cewe yang ditanya itu menjawab ia
pergi ke warnet sendiri. Si kedua cowo itu tak percaya, karena motornya ada di
depan warnet. (wkwkwkwkwk saat itu aku tertawa geli dalam hati.)
Akhirnya,
dengan berbagai alasan, kedua laki-laki itu pergi dengan menyimpan kemarahan.
Dan lagi, entah bagaimana, si cewe dengan
seragam warna putihnya itu langsung saja berlari kecil dan memberitahu pada
temannya yang masih di box pojok. Ia bicara sangat cepat melaporkan hal yang
baru terjadi. Dan... “OoppsS”
Sepertinya dia lupa bahwa temannya sedang bersama dengan pacar satunya lagi.
Si Cowo di dalam box, teman SD-ku itu,
langsung bertanya – tanya pada pacarnya tentang siapa laki – laki yang tadi
mencarinya, benarkah pacarnya juga?. Tapi si pacar mengelak dan mengatakan bahwa
tadi itu musuhnya. Ia menjelaskan sambil memohon agar si temanku itu mau
percaya. Teman SD-ku keluar dari box – nya, dan mulai marah – marah. Si Cewe
menyusul dan memasang wajah memelas.
“Yah Ampuuuunn apa lagi iniii????” ucap
pikiranku.
Mereka berdebat. Dan si cewe yang baru saja keceplosan
itu tak bisa berkata apapun, ia diam, bahkan mungkin sedikit ketakutan melihat
pertengkaran antara temannya dan si cowo.
Beberapa menit pertengkaran itu berlangsung,
hingga akhirnya Si Cewe kembali ke box – nya. Meninggalkan pacarnya yang masih
terlihat murka. Beberapa saat si cowo berdiri di depan pintu warnet. Akhirnya
ia kembali jug ake box pojok itu.
D
a n a j a i b – nya.
Kini si cowo yang seolah bersalah. Si Cowo minta maaf, dan Si Cewe terlihat
kesal dan diam saja. Si Cowo terlihat kalut melihat kekasihnya bersikap
demikian. Ia terus membujuknya. Hingga akhirnya selesailah pertengkaran mereka.
Si Cowo pulang lebih dulu, karena Si cewe masih menunggu temannya.
Saat kejadian itu, Aku pun bengong lagi. Apa
yang baru saja terjadi??? Si Cewe selingkuh?? Punya 2 pacar?? Si cowo marah. Si
cewe kesal. Si Cowo minta maaf. Aku menepuk – nepuk dahiku. Apa Aku baru sedang
bermimpi??? Atau sedang menyaksikan sinetron FTV??? Atau Apa????
@#$@%$^&&*^&$%^^*((*(&&^&
Otakku rasa – rasanya tak berfungsi dengan
baik.
3 Pasangan, bertengkar dihadapanku dalam 3 hari berturut - turut. Dengan permasalahan
yang berbeda. Ketika pasangan yang
bertengkar pergi, Aku menjadi linglung. Apakah aku berada ditengah panggung
teater?? Ahh Tidak.
Berarti Aku menyaksikan OPERA yang asliii... ???tanpa
ada latihan akting???
Benarkah????
Jadi pertengkaran dan kasus yang seperti itu memang ada??? Bukan hanya di
sinetron???
Aku berpikir, “Akan ada lagi kah besok??
OPERA yang seperti itu???”
#OPERA warung internet.
K
J